top of page

3 ALASAN Deaktivasi 3G di Indonesia


Parabola di sore hari

Selamat hari Senin, Teman Neo! Mungkin ada beberapa dari Teman Neo sudah mendapatkan SMS dari operator pilihannya nih tentang jaringan 3G yang sudah dinonaktifkan tahun ini. Operator-operator di Indonesia sendiri memang sudah gencar mengajak pelanggannya untuk beralih ke 4G selama beberapa tahun ini, dan dilansir dari Viva, Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) sendiri sudah berencana untuk perlahan mematikan 3G, namun Teman Neo penasaran nggak sih, sebenarnya kenapa jaringan 3G harus dimatikan? Berikut 3 alasan seputar kenapa 3G harus dimatikan:


1. Keterbatasan Spektrum Frekuensi

Untuk mengirimkan sinyal, operator harus menggunakan spektrum frekuensi tertentu. Dan spektrum frekuensi yang mereka miliki itu terbatas nih. Kalaupun mau menambah spektrum frekuensi, mereka harus membayar dengan harga yang tidak murah (karena spektrum frekuensi pada umumnya sendiri juga sudah dibatasi tergantung dengan penggunaannya) dan bahkan harus dilelang saking terbatasnya. Oleh karena itu, solusi termudah untuk menekan biaya sambil tetap meningkatkan pelayanan dan jumlah pelanggan adalah dengan menggunakan ulang spektrum frekuensi yang mereka miliki.

Jaringan 4G menempati spektrum yang sama dengan jaringan 3G, dan memakan bandwidth (lebar frekuensi) yang tidak sebesar 3G, yang berarti mereka juga bisa memanfaatkan spektrum frekuensi yang sama untuk pelanggan yang lebih banyak lagi, sekaligus meningkatkan kecepatan internet untuk jaringan 4G tersebut.


2. 4G Lebih Baik Daripada 3G

4G mungkin menempati spektrum frekuensi yang sama dengan 3G, namun teknologi serta kecepatan unduh yang dimiliki 4G jauh melebihi 3G. Dari segi kecepatan unduh, 4G sudah dapat mencapai 10 Mbps hingga 1 Gbps, dimana 3G hanya mampu memberikan kecepatan unduh sebesar 2 Mbps s.d. 14 Mbps saja. Dari segi teknologi, 4G sudah mampu mendukung jaringan seluler berbasis IP yang memungkinkan untuk penggunanya dalam melakukan akses multimedia yang lebih beragam. Pelanggan yang mengetahui hal tersebut pasti akan ingin segera berpindah ke jaringan 4G, sehingga operator juga harus mampu memenuhi kebutuhan tersebut jika mereka tidak mau kehilangan pelanggan.


3. Penurunan Pengguna 3G

Berdasarkan penuturan dari Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, pihaknya juga melihat penurunan dari pengguna 3G itu sendiri; namun beliau tidak menjelaskan berapa jumlah persentase warga Indonesia yang masih menggunakan 3G dan yang sudah menggunakan 4G. OpenSignal sendiri sempat mengadakan penelitian mengenai pengguna telepon genggam yang masih menggunakan jaringan 3G, dan hanya 22.5% dari pengguna 3G yang tidak memiliki device yang mendukung 3G dan/atau tidak terjangkau oleh jaringan 3G, sedangkan sisanya adalah pelanggan yang devicenya sudah mampu menggunakan jaringan 4G, terjangkau cakupan jaringan 4G, namun belum berlangganan paketnya saja. Ini menunjukkan kemungkinan untuk operator dalam mengedukasi penggunanya agar pengguna 3G semakin berkurang. Transisi pemanfaatan spektrum yang dibahas di atas pun juga akan membantu dalam melebarkan jangkauan jaringan 4G, sehingga akan lebih banyak lagi orang yang dapat menikmati jaringan ini.


Nah, Teman Neo, kira-kira seperti itu alasan kenapa jaringan 3G harus dimatikan. Dimatikannya juga perlahan, kok, jadi masih ada waktu untuk pelanggan 3G melakukan transisi ke jaringan 4G sampai akhir tahun ini. Jaringan 2G sendiri masih belum dimatikan karena setelah diselidiki, masih banyak masyarakat yang membutuhkan jaringan tersebut, sehingga Kominfo masih belum berencana untuk mematikannya. Jaringan 2G sendiri berguna untuk beberapa device Internet of Things (IoT) yang harus aktif dalam jangka waktu yang lama, karena 2G mendukung penggunaan daya yang rendah.


Kebetulan sekali, NX Wi-Fi kita sudah mendukung jaringan 4G di lebih dari 120 negara dengan harga yang terjangkau dan tanpa harus bayar deposit dulu! Jadi tunggu apa lagi; cukup hubungi kami di contact page di bawah ini dan nikmati sensasi terhubung di mana saja dan kapa saja!







bottom of page